Ojek Online atau ojol merupakan transportasi kekinian. Tak cuma mengangkut penumpang, masyarakat juga bisa memesan makanan lewat jasa Ojol ini.
Banyak cerita mencuat ke permukaan yang dialami Ojol saat menjalani rutinitas pekerjaannya.
Mulai dari pengalaman manis, pahit bahkan cerita mistis. Seperti yang dialami oleh driver Ojol bernama Pak Bujang.
Diceritakan bahwa, siang di hari Jumat itu Pak Bujang baru saja menyelesaikan makan siangnya di sebuah warung.
Baca Juga: Cerita Mistis Resort Hantu Bedugul Bali Tidak menerima Tamu Manusia Mulai Awal Pembangunan
Ketika ada sebuah orderan masuk di aplikasi ojek online nya, setelah dicek ternyata orderan dari seseorang yang minta diantar ketempat tujuan.
Pak Bujang melihat peta yang ditunjukkan di hp-nya, lokasi penjemputan dan tujuan. Pak Bujang tahu persis daerah tersebut.
Setelah membayar makanannya, beliau buru-buru segera menjemput calon penumpang tersebut. Sesaat dia tatap langit di siang hari itu pukul dua siang, tapi awan gelap dan tebal menggantung disitu membuat hari terkesan akan menjelang malam.
Pak Bujang mulai menyusuri jalan sambil berpatokan dengan arah yang ditunjukkan peta di hp-nya, tak lama sampailah beliau di sebuah Kompleks Perumahan.
Kompleks Perumahan lokasi penjemputan penumpang pak Bujang sepertinya baru sedang dibangun, alan masih berupa tanah kuning, rumah-rumahnya masih sedikit, ada yang sudah jadi dan banyak juga yang baru setengah jadi.
Setelah masuk agak dalam sampailah Pak Bujang di titik penjemputan, sebuah rumah yang letaknya persis di ujung kompleks tersebut.
Rumah tersebut bersebelahan dengan rimbunan pohon sagu besar-besar yang memanjang kebelakang sisa tanah dari komplek tersebut.
Pak Bujang merasa sedikit perasaan tak enak saat itu, apalagi ketika dia melihat ke arah rumah calon penumpangnya. Seorang wanita berbusana terusan warna merah sudah berdiri menunggu di teras rumah tersebut.
Pak Bujang agak kaget melihat penampilan wanita tersebut, ketika dia mendekat ternyata dia membawa semacam buntalan kain putih kumal yang entah apa isinya.
"Yuk pak kita jalan," ucap perempuan itu dengan suara yang terdengar janggal.
Pak Bujang menghidupkan motor matic nya, tapi tetap diam mulai merasa keanehan
"dadah, dadah," Pak Bujang sontak menoleh kearah suara itu.
Seingat Pak Bujang di teras tadi cuma ada si wanita penumpang tadi, tapi sekarang di situ tahu-tahu sudah ada dua orang anak kecil dengan kepala gundul dan telanjang dada sambil dada kepada Pak Bujang
Seingat Pak Bujang di teras tadi cuma ada si wanita penumpang tadi, tapi sekarang di situ tahu-tahu sudah ada dua orang anak kecil dengan kepala gundul dan telanjang dada sambil dada kepada Pak Bujang
"Oh mungkin anak-anaknya Ibu ini," pikir Pak Bujang.
Dua bocah gundul itu tetap melambaikan tangan mereka dengan gerakan aneh dan sambil tertawa-tawa janggal. Wanita itu melambai juga kepada mereka dan tertawa kecil.
Tapi Pak Bujang sempat mendengar kalau tawanya pun tak kalah aneh. untuk terakhir kali nya Pak Bujang menoleh ke teras tempat dua bocah tadi, tepat dibelakang mereka berdiri seorang pria juga sambil bertelanjang dada dengan rambut awut-awutan, berkulit gelap dan postur tubuhnya agak tinggi.
"Mungkin ia bapaknya anak anak itu," batin pak Bujang.
Sosok tersebut diam tanpa reaksi apapun, wajahnya tertutup rambutnya yang lebat sehingga Pak Bujang tidak bisa melihat jelas seperti apa rupa lelaki aneh itu.
"Ayo pak nanti hujan," bisik perempuan itu tetap dengan suara anehnya.
Seolah terhipnotis, tangan Pak Bujang segera memegang ke arah stang motornya mereka pun berlalu dengan wanita itu duduk manis di jok motor sambil tangannya tetap mencengkram buntelan kumal.
Dari arah yang mulai menjauh dari rumah itu, Pak Bujang masih dapat mendengar suara tawa dari dua bocah janggal tadi.
Langit semakin gelap siang itu, Pak Bujang masih kukuh untuk segera mengantarkan penumpangnya sampai ketujuan walau dengan hati penuh perasaan aneh.
Pak Bujang memacu motornya dengan pikiran kosong, tapi sesuatu di hati masih memaksanya untuk tetap dapat berpikir sehat
Pak Bujang mulai merasakan keanehan tersebu, setahu Pak Bujang berdasarkan arah yang ditunjukkan aplikasi, jarak yang ditempuh ketujuan seharusnya tidak perlu memakan waktu yang lama.
Beliau pernah beberapa kali juga dapat orderan dan tujuannya pun sama dengan yang sekaran. Pastinya beliau ingat persis jarak tempuh untuk sampai ketujuan tersebut.
"Kenapa rasanya jauh banget ya," batin Pak Bujang yang mulai gelisah.
Cekikikan kecil terdengar dari penumpang di belakang beliau, pelan dan sesekali tapi terdengar jelas ditelinga pak Bujang kalau wanita itu sedang tertawa mengikik.
Pak Bujang mencoba melirik sedikit dari kaca spion, yang di sebelah kanan mencoba untuk melihat lebih jelas ke penumpangnya tersebut.
Pak Bujang baru sadar kalau rambut panjang wanita itu menutupi hampir seluruh bagian wajahnya. Tapi beliau sempat melihat samar-samar kalau wajahnya penuh kerutan di sana-sini dan bagian mulutnya yang agak mencong tersenyum mengerikan.
Pak Bujang tetap seakan lupa diri serasa ada yang menghipnotis, tiba-tiba bau bangkai pun tercium, perut Pak Bujang serasa diaduk-aduk.
Ketika bau serupa bangkai tikus seakan diletakkan tepat di bawah hidungnya, beliau yakin bau itu berasal dari buntelan yang sedari tadi dibekap oleh perempuan misterius itu.
Pak Bujang mencoba melirik sedikit dari kaca spion, yang di sebelah kanan mencoba untuk melihat lebih jelas ke penumpangnya tersebut.
Pak Bujang baru sadar kalau rambut panjang wanita itu menutupi hampir seluruh bagian wajahnya. Tapi beliau sempat melihat samar-samar kalau wajahnya penuh kerutan di sana-sini dan bagian mulutnya yang agak mencong tersenyum mengerikan.
Pak Bujang tetap seakan lupa diri serasa ada yang menghipnotis, tiba-tiba bau bangkai pun tercium, perut Pak Bujang serasa diaduk-aduk.
Ketika bau serupa bangkai tikus seakan diletakkan tepat di bawah hidungnya, beliau yakin bau itu berasal dari buntelan yang sedari tadi dibekap oleh perempuan misterius itu.
Mata beliau berat, pikirannya kacau, anehnya dia masih sanggup mengemudikan motornya. Wanita berbaju merah itu kini mulai tertawa nyaring dan motor matic itu tiba-tiba tarikannya menjadi sangat berat.
Pak Bujang panik mau berhenti, tapi tidak bisa terpandang olehnya dari kaca spion wanita itu menampakan jelas wajahnya yang penuh kerutan, matanya seakan tertarik dalam dan mulut mencong nya yang menampakkan giginya yang hancur serba hitam dan tawanya pun melengking.
Pak Bujang seakan dipaksa untuk melihat pemandangan mengerikan itu, padahal masih dalam kondisi diatas motor dan berjalan. Suara tawa tersebut sepertinya tepat di lubang telinga Pak Bujang, nyaring dan menakutkan.
Siksaannya sepertinya belum selesai, selain bau yang kian menusuk dan tawa yang memancing, kini Pak Bujang dikagetkan dengan kemunculan dua bocah gundul anak dari wanita itu.
"Keduanya duduk tepat di bagian depan jok motor yang entah bagaimana bisa muat," ingat Pak Bujang kala itu.
Dua bocah berkulit pucat dengan mata lebar dan mulut berbentuk ganjil plus bertelanjang dada, keduanya asyik terbahak-bahak seakan menertawakan sesuatu sambi
l sesekali menengok kearah Pak Bujang.
Yang bikin makin aneh walau badannya anak kecil, wajah keduanya terlihat jelas selayaknya orang tua, peot dan berkerut seperti kakek-kakek.
Pak Bujang tetap seolah dipaksa untuk menonton semua teror ini, motornya yang tadinya berat seakan menjadi semakin berat ketika suara tawa wanita itu tiba-tiba berubah menjadi suara geraman amarah.
Pak Bujang tak sempat berpikir tentang munculnya suara aneh yang lain itu, ketika saat itu juga sepasang lengan berukuran besar berwarna hitam pekat dengan kuku panjang dan runcing mendekap tubuh beliau tepat dari belakang.
Spontan Pak Bujang merasakan sakit di bagian dada dan perutnya, karena saking kuatnya lengan makhluk yang memeluk tubuh beliau.
Nafas Pak Bujang tersengal-sengal, otaknya seakan sudah tak mampu berpikir sehat lagi.
"Ini pasti mimpi ini, pasti mimpi," batin Pak Bujang.
Suara geraman mengerikan itu semakin jelas, Pak Bujang memberanikan diri mengintip lagi lewat spionnya, penasaran dengan sosok yang kali ini dibonceng nya, tapi kali ini Pak Bujang sudah tak perlu lagi repot-repot mengintip, karena makhluk itu sekonyong-konyong memperlihatkan rupa wajahnya.
Dari sebelah kiri kepala beliau matanya terbelalak menyaksikan penampakan mengerikan dari wajah makhluk hitam itu, rambutnya yang gimbal melebar hampir menutupi seluruh wajahnya yang berwarna gelap pekat.
Tapi Pak Bujang sempat melihat, kalau mata makhluk tersebut berwarna putih tanpa bola mata di dalamnya, hidungnya tajam kedepan, dari mulutnya mencuat taring panjang dari gigi bagian bawahnya, serta mengalir deras air liur dari bibirnya yang lebar.
Wajah itu menempel tepat dipipi pak Bujang, ketika makhluk hitam itu mengeram lagi terasa hawa panas d
an bau amis yang pekat di wajah Pak Bujang.
Barulah dia teringat akan sosok ini, makhluk sama yang berdiri di belakang sosok kedua bocah gundul yang ada di rumah tadi.
Dalam ketakutan dan panik, Pak Bujang hanya bisa merapal doa-doa keselamatan dari dalam hati, memohon bantuan agar semua teror ini segera berakhir, nafasnya semakin sesak, cengkraman makhluk itu semakin kuat.
Suara geraman dan tawa Kian membahana, sampai akhirnya salah satu tangan besar makhluk itu mencengkram wajah Pak Bujang hingga menutupi pandangan beliau dan semuanya menjadi gelap
"Pak Pak bangun Pak," seseorang mengguncang tubuh Pak Ujang.
Guncangannya yang cukup keras membuat beliau buru-buru tersadar dari tidurnya yang terasa lelap.
"Bapak kenapa tidur disini," tanya lelaki tersebut dengan wajah heran dan curiga.
Pak Bujang yang belum begitu pulih kesadarannya berusaha mencerna sekelilingnya, beliau mengecek jam ditangannya.
Setengah enam lebih sedikit, sore beranjak malam dan gerimis turun dari langit yang makin menggelap. Mata Pak Bujang melihat sekeliling tempat beliau tertidur dan tersentak kaget.
Ia ingat kengerian yang dialaminya tadi, ternyata beliau tertidur di teras rumah tempat ia menjemput penumpang aneh itu sebelumnya.
Kepada pria itu, Pak Bujang pun menceritakan semua teror mengerikan tersebut.
"Rumah ini memang kosong pak sejak dari dibangun sampai sekarang, belum ada orang yang ngisi," Ucap orang itu yang ternyata penjaga komplek.
"Jam segini emangnya biasanya saya ngecek, eh ada Bapak lagi tiduran di teras, ya saya bangunin," lanjutnya setelah mendengar semua cerita Pak Bujang.
Akhirnya Pak Bujang memutuskan untuk pulang dengan harapan kalau semua teror barusan pastinya hanya mimpi, walaupun sangat rasa nyatanya.
Pak Bujang mengecek lagi aplikasi ojolnya dan mendapati ada pesan di sana.
"Kok lama ya Pak, lama amat sih pak, keburu hujan nih di cancel aja ya,"
Hampir dua jam yang lalu pesan dari orderan sebelumnya persis yang beliau dapatkan sebelum ia datang ke rumah itu.
Pak Bujang terkesiap dan lebih terkesiap lagi mendadak aroma memualkan itu kembali samar tercium.
Pak Bujang ingat betul bau itu bau busuk yang serupa dengan aroma bangkai tikus yang telah lama mati.
Buru-buru beliau berlari kearah motornya yang terparkir di depan jalan rumah kosong itu, menstater nya cepat-cepat dan memacu motornya segera menjauhi rumah didalam Komplek tersebut.***
Sumber :
Jurnalmedan.com dari unggahan Indrawan di Twitter, kisah yang dialami oleh Pak Bujang disajikan dengan rinci.
4 Kisah Horor Ojol di Jakarta, Mulai Orderan Fiktif ke Gedung Hantu hingga Panggilan Gaib
JAKARTA - Kisah horor ojol di Jakarta mulai dari orderan fiktif ke gedung berhantu hingga panggilan gaib. Pengemudi ojek online (ojol) memang kerap menemui kejadian misterius atau mistis, terutama yang bekerja malam hingga dini hari. Kalau anda ingin menggali lebih pengalaman mistis driver ojol coba deh sesekali ngobrol dengan mereka. Berikut 4 kisah horor ojol di Jakarta yang berhasil dihimpun tim Litbang MPI dari berbagai sumber, Jumat (8/10/2021). Baca juga: 4 Cerita Horor di Gunung Salak, Nomor 3 Konon Jelmaan Prabu Siliwangi 1. Orderan Fiktif ke Gedung Terbengkalai Sebuah gedung perkantoran di Jakarta Timur yang sudah lama terbengkalai memang terkenal akan cerita-cerita seramnya. Berbagai sumber menyebutkan warga sekitar sering melihat pengemudi ojol datang ke gedung berhantu tersebut untuk mengantarkan pesanan. Padahal, gedung itu sudah kosong sejak 2007. Sejumlah pengemudi ojol sering mendapat pesanan penumpang dari lobby gedung seram itu sekitar pukul 11 malam. Kejadian berlangsung sekitar September 2019. Tak hanya itu, orderan yang diterima juga terkadang berupa paket. Keangkeran gedung ini seakan sudah menjadi legenda di Jakarta. 2. Wanita Misterius saat Selfie Seorang pengemudi ojol mengantarkan penumpangnya yang berdomisili di sekitaran kompleks pemakaman di Menteng, Jakarta Pusat. Setelah itu, si pengemudi ojek melakukan swafoto atau selfie untuk dikirimkan kepada anaknya. Setelah diperhatikan, ada hal aneh dalam foto itu. Sesosok wanita berambut panjang terlihat berdiri di belakang pengemudi ojol. Meskipun jaraknya cukup jauh, namun sosok wanita misterius sangat jelas terlihat. Foto tersebut viral dan ramai diperbincangkan di media sosial. Baca juga: Begini Nasib Slamet, Masinis Tragedi Bintaro yang Memilukan 34 Tahun Lalu 3. Panggilan Gaib Setelah mengantarkan pesanan rokok milik pelanggannya, pengemudi ojol mengalami kejadian mistis. AM mendadak mendapat panggilan misterius dari seseorang di sebuah perumahan di kawasan Ampera, Jakarta Selatan. Padahal, saat itu AM menyadari bahwa pos satpam tengah berada dalam kondisi sepi dan gelap. Namun, suara gaib yang memanggil AM tetap terdengar. Khawatir melihat hal-hal aneh, AM memutuskan langsung tancap gas meninggalkan tempat itu. 4. Melewati Area Pemakaman Kisah seram lainnya juga dialami pengemudi ojol di Jakarta berinisial D. Ketika itu, D sedang mengantarkan penumpangnya ke kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. D tidak menyangka jika dia melewati area pemakaman. Sebelumnya, D juga tak mengetahui bahwa terdapat lokasi makam di tempat tersebut. Dikutip dari Okezone, D langsung merasakan hawa yang sangat tidak biasa. Tubuhnya langsung merasa merinding, suasana tidak nyaman. Udara yang semula terasa biasa saja mendadak berubah drastis menjadi hangat. Pikiran seram pun mulai menghinggapi diri. Untungnya, penumpang yang saat itu diantarkan D langsung mengalihkan pembicaraan. Hingga akhirnya suasana kembali kondusif. Lihat Juga: Terobos Palang Pintu Perlintasan, Driver Ojol Tewas Dihantam KRL di Mangga Dua
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Jum'at, 08 Oktober 2021 - 17:07 WIB oleh Ajeng Wirachmi, Litbang MPI dengan judul "4 Kisah Horor Ojol di Jakarta, Mulai Orderan Fiktif ke Gedung Hantu hingga Panggilan Gaib". Untuk selengkapnya kunjungi:
https://metro.sindonews.com/read/562994/170/4-kisah-horor-ojol-di-jakarta-mulai-orderan-fiktif-ke-gedung-hantu-hingga-panggilan-gaib-1633687820
Untuk membaca berita lebih mudah, nyaman, dan tanpa banyak iklan, silahkan download aplikasi SINDOnews.
- Android: https://sin.do/u/android
- iOS: https://sin.do/u/ios
Tidak ada komentar:
Posting Komentar